Untuk jawaban dari judul tersebut terdapat di sumber : https://islam.nu.or.id/bahtsul-masail/hukum-jamak-shalat-pada-perjalanan-pendek-kurang-dari-dua-marhalah-WRMNG
disini penulis hanya ingin berbagi dan memberi kritik untuk pelaku solat jamak, para ulama masih berdepat / terdapat perbedaan pendapat soal jarak 2 marhalah , di lansir dari situs di atas, ada beberapa pendapat dua marhalah berjarak 80,64 km. Sebagian ulama mengatakan, dua marhalah berjarak 88, 704 km. Ulama Hanafiyah menyebut jarak tempuh 96 km untuk dua marhalah. Sementara mayoritas ulama mengatakan, dua marhalah berjarak 119,9 km.
terlepas dari perdebatan jarak, disini saya mencoba membahas salah satunya yaitu terkait kita yang sedang dalam perjalanan,
kita sebagai orang islam yang sedang melakukan perjalanan jauh sangat egois jika kita hanya mementingkan perjalanan tersebut, bersembunyi dalam alasan sedang dalam perjalanan, bahkan ada bahasa "tanggung sebentar lagi nyampai",
di setiap ratus meter kan ada masjid, apa masjid itu mau kita lewati saja ?, apa kita masih di lewat saja itu sholat ?
dan sepenting apa sih perjalanan tersebut ?
apa jika kita telat 10 menit nyawa kita taruhannya ?
lalu ada yang mendebat, "lebih baik tepat waktu dari pada janjian dengan client ngaret, itu adalah first impression untuk client."
lah client kan ketemuannya di jadwal, ya atur saja jadwalnya di tambah kurang dengan waktu sholat, toh kalau ijin telat karena sholat pun client pasti mengerti.
lalu kenapa jika sudah adzan kita malah pergi dahulu, bukannya sholat dahulu biar tenang,
buang juga pikiran "perjalanan cuma sebentar", nanti kalau macet atau ada halangan lain bagaimana ? ya tinggal masuk ke masjid pinggir jalan ya harusnya, bukannya diem aja macet macetan di dalem mobil.
Sekian pengingat dari saya, catatan ini untuk saya bukan untuk pembaca yaa ...
Semoga Bermanfaat